Trip Wisata Bromo
Perjalanan menuju Bromo selain dari Malang adalah lewat Desa
Nongkojajar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Malang. Secara geografis Gunung
Bromo terletak di kabupaten di Jawa Timur
meliputi Kab Malang, probolinggo, Lumajang, pasuruan. Kami menggunakan
kendaraan pribadi dari Surabaya lewat jalan tol ke arah Pasuruan, tepatnya ke
desa Nongkojajar. Perjalanan sampai desa Wonokitri dilalui dengan
berkelok-kelok. Bahkan ada yang kelokannya sampai 360 derajat. Untunglah di
kelokan yang paling tajam ada pos gardu yang dijaga oleh paguyuban dari desa
setempat. Sepanjang jalan Tosari menuju Wonokitri selain disuguhi jalan yang
berkelok, juga terhapar pemandangan alam yang luar biasa indah. Berupa lereng
gunung yang ditanami sayuran oleh penduduk sekitar.
Tanaman di Lereng Bukit |
Ada 4 titik yang biasa dikunjungi oleh wisatawan di Bromo yaitu
Pendakian I, Padang Savana, Pasir Berbisik serta Puncak ke kawah Bromo.
Pendakian I adalah area yang dibuat untuk para wisatawan untuk dapat menikmati sunrise.
Saat bulan Januari, banyak terjadi hujan, biasanya banyak kabut yang datang,
sehingga banyak wisatawan yang tidak bisa menikmati munculnya matahari tersebut
karena terhalangnya kabut. Yah.... ga dapat foto yang latar belakangnya negeri
di atas awan deh.......
Menurut pemandu, bulan terbaik untuk dapat menikmati sunrise adalah bulan Juni, Juli, Agustus. Pada bulan-bulan tersebut cuaca sedang cerah. Tetapi pada bulan tersebut suhu di sana sedang dingin-dinginnya. Selain Penanjakan I, sunrise juga bisa dinikmati di Bukit Cinta dan Bukit Dingklik yang letaknya berada lebih bawah.
Menurut pemandu, bulan terbaik untuk dapat menikmati sunrise adalah bulan Juni, Juli, Agustus. Pada bulan-bulan tersebut cuaca sedang cerah. Tetapi pada bulan tersebut suhu di sana sedang dingin-dinginnya. Selain Penanjakan I, sunrise juga bisa dinikmati di Bukit Cinta dan Bukit Dingklik yang letaknya berada lebih bawah.
kabut di Bukit Cinta |
Pemandangan dari Bukit Dingklik |
Perjalanan dilanjutkan ke kawasan pasir berbisik. Merupakan lautan pasir atau ‘segara wedi”. Terletak antara kompleks pegunungan Bromo dengan padang savana. Lautan pasir yang bila ada angin bertiup akan terdengar bunyi yang menyeramkan.
Setelah melewati pasir, muncul tumbuhan perdu. Di kedua sisi
jalan yang ditumbuhi tanaman tersebut terdapat perbukitan yang indah.
Diantaranya ada yang bentuknya seperti bulatan-bulatan yang ditumbuhi rumput menghijau mirip dengan bukit yang ada
di filem anak anak Teletubbies. Sehigga padang savana ini dikenal dengan bukit
Teletubbies. Banyak peserta tour yang menghabiskan waktu di tempat ini dengan
foto bareng ataupun selfi. Maha Besar Alloh swt yang telah menciptakan
keindahan alam ini.
Bukit Teletubbies |
Setelah puas menikmati pemandangan perbukitan, saatnya kembali
ke kaki Bromo untuk melakukan pendakian ke kawah. Perjalanan menuju tangga ke
kawah Gunung Bromo dapat dilakukan dengan berjalan kaki santai ataupun naik
kuda. Sewa kuda pulang pergi sampai di tempat jeep berhenti dipatok tarif 125
ribu rupiah. Penunggang kuda dituntun pemilik kuda he.. he....Sampailah di anak
tangga yang jumlahnya 250. Tapi sebagian anak tangga sudah tertutup oleh pasir
erupsi Gunung Bromo bulan Desember 2016 kemarin. Kawah Bromo terlihat dan
mengeluarkan gas belerang. Karena muntahan erupsi, pagar pembatas kawah untuk
pengunjung jadi lebih pendek, membahayakan bagi anak kecil tanpa pengawsan
orang tua.
hampir sampe.... ke puncak Bromo |