Pengalaman Naik Kereta
Bandara
Dari Kualanamu ke
Polonia, Medan
Senin siang mendadak boss di kantor manggil ke
ruangannya... Ada apa ya?
Ternyata
kita bertiga orang ditugaskan ke Medan mulai Selasa besok. Buru buru kita mempersiapkan
bahan dan apa saja yang diperlukan. Akhirnya jam 10 malam baru kelar,
Alhamdulillah......
Terakhir
ke Medan waktu UPKP tahun 2002 dan baru ada kesempatan lagi saat ini . Wah...
lama kali ya....
Singkat cerita, sudah sampai Kualanamu. Bandar
Udara Internasional Kualanamu merupakan
sebuah bandar udara internasional yang melayani kota Medan dan
sekitarnya.. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah
Bandara Soetta. Bandar Udara Internasional ini dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia yang
telah berusia lebih dari 85 tahun.
Untuk sampai ke Medan bisa ditempuh dengan taxi
yang lamanya satu jam. Tapi temen-temen pada pengin nyobain Kereta Api Bandara.
Stasiun kereta menyatu dengan bandara. Nampak sekali masih baru semua. Dengan
membayar Rp.100.000,- kita mendapatkan
kartu untuk masuk peron. Termasuk mahal, dibandingkan dengan taxi ongkosnya
Rp.150.000,- yang bisa untuk patungan tiga orang.
Stasiun Bandara Kualanamu mulai beroperasi 25
Juli 2013 bertepatan dengan beroperasinya Bandara Kualanamu. Stasiun ini bersih,
masih lengang, mungkin karena ongkosnya masih mahal. Terdapat layar monitor
yang menginformasikan jadwal keberangkatan kereta. Menurut petugas, jarak
tempuhnya adalah 37 menit, setengah kali lebih cepat bila kita menggunakan
taxi.
Setelah menunggu beberapa lama di
ruang tunggu, tibalah kereta yang ditunggu. Penumpang yang turun dibukakan
pintu sendiri di sebelah kanan kereta. Gantian pintu sebelah kiri terbuka,
untuk menaikkan penumpang. Jadi penumpang yang turun dan penumpang yang naik,
tidak pernah ketemu, karena pintu dan waktu buka pintu yang berlainan.
Begitu masuk, ada rak untuk
menempatkan barang dan tas. Dalam satu gerbong ada tiga baris tempat duduk
menghadap depan dan tiga baris tempat duduk menghadap belakang, kemudian ada lagi tiga baris tempat duduk menghadap depan.
Kita
duduk menghadap depan, ternyata kereta bergerak ke belakang. ....pusiiing...
Akhirnya cari tempat duduk menghadap belakang,
sesuai arah kereta yang ternyata bisa bolak balik. Kecepatan kereta biasa saja,
bahkan bila dibandingkan dengan komuter di Jakarta, kalah cepat. Tempat duduknya
lumayan nyaman, tapi kurang bila kita ingin tempat duduk sehingga bisa berganti
arah. Akhirnya Tiba di Medan sekitar 45 menit dari keberangkatan.