Kamis, 17 September 2015

Pengalaman Naik Kereta Bandara Dari Kualanamu ke Polonia, Medan



Pengalaman Naik Kereta Bandara
Dari Kualanamu ke Polonia, Medan


Senin siang mendadak boss di kantor manggil ke ruangannya...  Ada apa ya?
Ternyata kita bertiga orang ditugaskan ke Medan mulai Selasa besok. Buru buru kita mempersiapkan bahan dan apa saja yang diperlukan. Akhirnya jam 10 malam baru kelar, Alhamdulillah......
Terakhir ke Medan waktu UPKP tahun 2002 dan baru ada kesempatan lagi saat ini . Wah... lama kali ya....
Singkat cerita, sudah sampai Kualanamu. Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan  sebuah bandar udara internasional yang melayani kota Medan dan sekitarnya.. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soetta. Bandar Udara Internasional ini dibangun untuk menggantikan  Bandara Polonia yang telah berusia lebih dari 85 tahun.
Untuk sampai ke Medan bisa ditempuh dengan taxi yang lamanya satu jam. Tapi temen-temen pada pengin nyobain Kereta Api Bandara. Stasiun kereta menyatu dengan bandara. Nampak sekali masih baru semua. Dengan membayar  Rp.100.000,- kita mendapatkan kartu untuk masuk peron. Termasuk mahal, dibandingkan dengan taxi ongkosnya Rp.150.000,- yang bisa untuk patungan tiga orang.
Stasiun Bandara Kualanamu mulai beroperasi 25 Juli 2013 bertepatan dengan beroperasinya Bandara Kualanamu. Stasiun ini bersih, masih lengang, mungkin karena ongkosnya masih mahal. Terdapat layar monitor yang menginformasikan jadwal keberangkatan kereta. Menurut petugas, jarak tempuhnya adalah 37 menit, setengah kali lebih cepat bila kita menggunakan taxi.




 



            Setelah menunggu beberapa lama di ruang tunggu, tibalah kereta yang ditunggu. Penumpang yang turun dibukakan pintu sendiri di sebelah kanan kereta. Gantian pintu sebelah kiri terbuka, untuk menaikkan penumpang. Jadi penumpang yang turun dan penumpang yang naik, tidak pernah ketemu, karena pintu dan waktu buka pintu yang berlainan.

            Begitu masuk, ada rak untuk menempatkan barang dan tas. Dalam satu gerbong ada tiga baris tempat duduk menghadap depan dan tiga baris tempat duduk menghadap belakang, kemudian ada lagi tiga baris tempat duduk menghadap depan. 

Kita duduk menghadap depan, ternyata kereta bergerak ke belakang. ....pusiiing...
Akhirnya cari tempat duduk menghadap belakang, sesuai arah kereta yang ternyata bisa bolak balik. Kecepatan kereta biasa saja, bahkan bila dibandingkan dengan komuter di Jakarta, kalah cepat. Tempat duduknya lumayan nyaman, tapi kurang bila kita ingin tempat duduk sehingga bisa berganti arah. Akhirnya Tiba di Medan sekitar 45 menit dari keberangkatan.

Secara keseluruhan, menggunakan kereta bandara ini lebih nyaman dan lebih cepat sampai ke tempat tujuan. Hanya saja ongkos yang dikeluarkan dari kantong terlalu besar karena mahalnya harga tiket.