Hari
Pertama Makkah, Selasa, 13 Januari 2015
Berangkat dari Madinah jam pk. 15.30
waktu Madinah, menggunakan bis. Jamaah sudah menggunakan kain Ihram. Setelah
Miqot di Bir Ali, dan berniat umroh “ Labaika Allohumma Umrotan”, jamaah
bersama-sama melanjutkan qolbiah: “ Labaika Allohumma labaik, labaika la
syarilaka Lakabaik, Innal Hamda, Walni’mata, Laka walmulka, Laa Syarikalah…”
di sepanjang perjalanan. Sempat sholat maghrib dan isya di pemberhentian bis.
Membeli makanan untuk bekal makan malam, karena makan malam di hotel
tujuan di mekah terlalu malam. Al Baik merupakan semacam KFCnya Arab. Ada 2
bentuk, bila dijual di dalam kota maka bentuknya ayam yang seporsi bisa buat
2 orang ukuran Indonesia. Karena ini perjalanan menuju luar kota, maka yang
dijual adalah yg dalam bentuk fillet, ditambah kentang dan roti. Seporsi Al
Baik seharga 12 real.
Perjalanan dilanjutkan, dan akhirnya
jam 9 malam terlihat pemandangan "kota", karena tadinya yg terlihat
cuma gurun dan gunung batu. Megah sekali kota mekah ini, dari jauh terlihat
jam "gadang" yg merupakan simbol Hotel Green Zam Zam yg berada di
sekitar kabah. Sampe hotel jam 10 malam. Suhu di Mekkah hambir sama seperti
di Indonesia, saat tiba di sana suhunya 26° C. Nyaman, tidak seperti di Madinah
yang suhunya dibawah 10°C, yang membuat kulit kering dan bersisik. Setelah
itu pembagian kamar, makan malam, pengambilan koper bagasi.
Kita dapat hotel Olayan sedang lainnya di hotel Stuart di jalan Ajyad.
Baru jam 12 malam berangkat ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh. Kata ustadz Abu Ihsan, banyak pintu yang ditutup karena adanya pembangunan untuk perluasan masjid. Kita masuk dari pintu No 89, 90, dan 92. Keluarnya nanti juga dari pintu tersebut. Proses Towaf Ka’bah sebanyak 7 kali dan Sai dari Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali, selesai jam 3 pagi. Acara dilanjutkan tahalul untuk bapak-bapaknya di Baber Shop. Sedangkan untuk ibu-ibu bisa dilakukan di kamar hotel. Berombongan bapak-bapak ke Baber Shop untuk cukur gundul sesuai sunah nabi yang akan didoakan sebanyak 3x, bila tidak gundul didoakan 1x.
Setelah towaf di Ka'bah
Hari
Kedua Mekkah, Rabu, 14 Januari 2015
Berangkat
towaf sunah ke Masjidil Haram. Sholat wajib di Masjidil Haram. Memperbanyak
towaf di ka'bah, karena hanya di ka'bah saja umat muslim bertowaf.
Hari
Ketiga Makkah, Kamis, 15 Januari 2015
Ziarah ke Jabal Rahmah, di
puncaknya terdapat tugu putih, dimana Rosulullah saw melakukan wukuf. Sepanjang
perjalanan menuju Jabal Rahmah tampak hijau pepohonan upaya pemerintahan di Mekkah
untuk menyejukkan kotanya. Pohon ini mungkin sdh 10-20 tahun di tanam. Pohon sudah
tinggi dan membuat adem mata maupun udaranya.
suasana di Jabal Rahmah
Tampak juga Masjid Rajh'i yaitu masjid
dari orang terkaya di Mekkah yang mempunyai Bank Rajh'i. Dia memulai usahanya
dengan mencari kayu bakar dan bertambah kaya dengan usahanya itu dan karena
rahmat Alloh. Di masjid tersebut setiap siang, disediakan makan siang gratis
untuk jamaah. Sungguh dermawan beliau. Dan satu lagi yang wara' dari
beliau adalah tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu. Bahkan beliau
seringkali azan sendiri bila muazin telat mengumandangkan azan.
Selain itu pemandangan lainnya
adalah gunung2 yg dipapras digunakan untuk pembangkit listrik dan untuk
pembangunan hotel-hotel. Sampe di Jabal Rahmah, berfoto ria. Perjalanan
dilanjutkan. dan melewati Jabal Nur, yang diatasnya ada gua hira, dimana nabi
Muhammad menerima wahyu untuk pertama kali lewat malaikat Jibril.
Jabal Nur
Setelah shalat dhuhur, ziarah berikutnya adalah mengunjungi museum di Mekkah.
Di sana kita tahu bahwa pembangunan untuk perluasan Masjidil Haram dilakukan sampe tahun 2025, dimana perluasan s.d. pertigaan jalan Ajyad. Gedung-gedung / hotel yang sekarang ada diberikan izin untuk membangun/ menempati selama 10-20 tahun. Setelah itu apakah pemerintah memberi izin lagi atau menghancurkannya.
di depan museum
timba untuk mengambil air zam-zam
Ada mimbar asli yang ada rodanya. Ternyata
ukurannya besar, bila akan dipakai maka diletakkan ke tempat yang seharusnya.
Kiswah/selimut kabah juga ditampilkan potongannya. Di museum ini juga dibagikan Alquran.
Perjalanan pulang kita melewati Padang
Arafah yang ada perkemahannya, kemah-kemah putih yang tahan api. Perkemahan
ini dipakai setahun sekali sehingga sarana dan prasarananya baru ada setahun
sekali misalnya karpet untuk alas kemah, air toilet dlsb. Lewat juga terowongan
Mina yang dulu pernah memakan korban karena terinjak-injak orangn yang akan
melempar jumroh.
Perkemahan di Arafah
Juga ada parit yang pernah dibuat oleh Harun Al Rasyid. Setelah itu kita lewat daerah gurun pasir dan peternakan onta di luar tanah haram. Orang-orang Mekkah bila berlibur akan menyewa padang pasir tersebut bersama keluarganya untuk menikmati suasana malam hari. Peternakan onta hanya dilihat dalam bus saja karena masih ada larangan dari pemerintah Arab, atas menularnya penyakir MERS lewat unta. Mampir sholat ashar di masjid Hudaibiyah yang merupakan tempat Perjanjian Hudaibiyah. Ini merupakan salah satu tempat miqat untuk ihram juga. disepanjang jalan ada sumur yang digunakan untuk membuang Abu Lahab, tempatnya hampir deket dengan perbatasan tanah haram.
Hari
Keempat Mekkah, Jumat, 16 Januari 2015
| |
Jumat
merupakan hari libur di Mekkah. Maka Masjidil Haram akan dipenuhi dengan
manusia yang akan melakukan sholat jumat. Papa berangkangt ke masjidil haram
jam 9 pagi, karena bila lebih dari itu
tidak bisa masuk ke Masjidil Haram. Sedang mama sholat di hotel. Ba’da sholat
Ashar dilanjutkan towaf sunah mengitari Ka’bah 7 kali.
Towaf yang padat, walaupun di ring 1 dan ring 2
suasana dalam Masjidil Haram
di depan Grand Zam Zam, jalan yang dilewati menuju Masjidil Haram
Ba’da
maghrib dengan menumpang taxi mama dianter papa berangkat miqot di Tan’in. Terletak 2 km dari Mekkah. Di
sana ada masjid Asyiah. Dulu Siti Asyiah miqot umroh dari masjid ini. Setelah
melaksanakan sholat sunah 2 rokaat dan berniat untuk umroh, kembali diantar
taxi menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Umroh.
Shalat
Isya di masjidil Haram, tepatnya di tempat Sai di lantai 3. Dilanjutkan dengan Tawaf dan kemuadian Sai antara Sofa dan
Marwah. Prosesi ini memakan waktu 2.5 jam, dimulai pk. 8 malam dan berakhir pk
10.30 malam.
Karena belum makan malam, selanjutnya beli Chicken
Biryani di Mall seharga 28 real. Porsinya cukup makan 3 orang Indonesia. Sampai hotel jam 11 malam,
kemudian tahalul dan makan.
Hari Kelima Mekkah, Sabtu, 17 Januari 2015
Sabtu merupakan hari
kepulangan ke tanah air. Setelah sarapan, sempatkan ke Masjidil Haram untuk
melakukan Tawaf terakhir sebelum pulang ke Indonesia. Pagi hari tidak begitu
banyak yang tawaf seperti halnya ba’dal shalat fardlu. Mungkin banyak jamaah
yang istirahat atau berbelanja?
Tibalah
waktunya berangkat ke Jeddah dengan bis. Sepanjang perjalanan, Jedah merupakan
kota yang makmur, bangunan yang cantik, perumahan yang tertata rapi sampai
perwakilan diplomatic AS ada di Jeddah. Juga terdapat pabrik penyulingan air
terbesar di Arab. Konon biaya penyulingan air ini lebih mahal dari pada
penyulingan minyak. Harga solar untuk
mengisi bahan bakar bis Cuma 25 sen atau 1 real mendapatkan 4 liter solar. Woww
bisa mandi solar di sini… he he
Tujuan City
Tour ini adalah Masjid terapung Baitussalam yang terletak di Pantai Laut Merah
Jeddah. Pada saat tertentu laut akan berwarna merah karena di dalamnya ada
sejenis ganggang yang berwarna merah. Di masjid terapung kita Shalat Maghrib
dan Isya. Dan dilanjutkan dengan belanja di Choniche di Kawasan Balad, Laut Merah. Di sini pusat
penjualan elektronik dan pakaian. Ada juga took parfum. Toko Ali Murah banyak
diserbu pembeli dari Indonesia, karena sudah terkenal namanya. Penjual baksopun
ada di sini. Tapi sayang, harga jualnya banyak yang mahal…
Setelah puas
belanja, rombongan menuju Bandara Jeddah
dan menunggu di sana hingga keberangkatan pesawat Etihad pukul 5.30 waktu
Jeddah.