Senin, 26 Januari 2015

Perjalanan Umroh 2

Perjalanan Umroh 2


Perjananan Mekkah

Hari Pertama Makkah, Selasa, 13 Januari 2015


          Berangkat dari Madinah jam pk. 15.30 waktu Madinah, menggunakan bis. Jamaah sudah menggunakan kain Ihram. Setelah Miqot di Bir Ali, dan berniat umroh “ Labaika Allohumma Umrotan”, jamaah bersama-sama melanjutkan qolbiah: “ Labaika Allohumma labaik, labaika la syarilaka Lakabaik, Innal Hamda, Walni’mata, Laka walmulka, Laa Syarikalah…” di sepanjang perjalanan. Sempat sholat maghrib dan isya di pemberhentian bis. Membeli makanan untuk bekal makan malam, karena makan malam di hotel tujuan di mekah terlalu malam. Al Baik merupakan semacam KFCnya Arab. Ada 2 bentuk, bila dijual di dalam kota maka bentuknya ayam yang seporsi bisa buat 2 orang ukuran Indonesia. Karena ini perjalanan menuju luar kota, maka yang dijual adalah yg dalam bentuk fillet, ditambah kentang dan roti. Seporsi Al Baik seharga 12 real.
          Perjalanan dilanjutkan, dan akhirnya jam 9 malam terlihat pemandangan "kota", karena tadinya yg terlihat cuma gurun dan gunung batu. Megah sekali kota mekah ini, dari jauh terlihat jam "gadang" yg merupakan simbol Hotel Green Zam Zam yg berada di sekitar kabah. Sampe hotel jam 10 malam. Suhu di Mekkah hambir sama seperti di Indonesia, saat tiba di sana suhunya 26° C. Nyaman, tidak seperti di Madinah yang suhunya dibawah 10°C, yang membuat kulit kering dan bersisik. Setelah itu pembagian kamar,  makan malam,  pengambilan koper bagasi.  Kita dapat hotel Olayan sedang lainnya di hotel Stuart di jalan Ajyad.
            Baru jam 12 malam berangkat ke Masjidil  Haram untuk melaksanakan umroh. Kata ustadz Abu Ihsan, banyak pintu yang ditutup karena adanya pembangunan untuk perluasan masjid. Kita masuk dari pintu No 89, 90, dan 92. Keluarnya nanti juga dari pintu tersebut. Proses Towaf Ka’bah sebanyak 7 kali dan Sai dari Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali,  selesai jam 3 pagi. Acara dilanjutkan tahalul untuk bapak-bapaknya di Baber Shop. Sedangkan untuk ibu-ibu bisa dilakukan di kamar hotel. Berombongan bapak-bapak ke Baber Shop untuk cukur gundul sesuai sunah nabi yang akan didoakan sebanyak 3x, bila tidak gundul didoakan 1x.

                                              Setelah towaf di Ka'bah



                                                    

Hari  Kedua Mekkah, Rabu, 14 Januari 2015

           Berangkat towaf sunah ke Masjidil Haram. Sholat wajib di Masjidil Haram. Memperbanyak towaf di ka'bah, karena hanya di ka'bah saja umat muslim bertowaf.
Hari Ketiga Makkah, Kamis, 15 Januari 2015
          Ziarah ke Jabal Rahmah, di puncaknya terdapat tugu putih, dimana Rosulullah saw melakukan wukuf. Sepanjang perjalanan menuju Jabal Rahmah tampak hijau pepohonan upaya pemerintahan di Mekkah untuk menyejukkan kotanya. Pohon ini mungkin sdh 10-20 tahun di tanam. Pohon sudah tinggi dan membuat adem mata maupun udaranya. 

                                               suasana di Jabal Rahmah
                                  


          Tampak juga Masjid Rajh'i yaitu masjid dari orang terkaya di Mekkah yang mempunyai Bank Rajh'i. Dia memulai usahanya dengan mencari kayu bakar dan bertambah kaya dengan usahanya itu dan karena rahmat Alloh. Di masjid tersebut setiap siang, disediakan makan siang gratis untuk jamaah. Sungguh dermawan beliau. Dan satu lagi yang wara'  dari beliau adalah tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu. Bahkan beliau seringkali azan sendiri bila muazin telat mengumandangkan azan.
           Selain itu pemandangan lainnya adalah gunung2 yg dipapras digunakan untuk pembangkit listrik dan untuk pembangunan hotel-hotel. Sampe di Jabal Rahmah, berfoto ria. Perjalanan dilanjutkan. dan melewati Jabal Nur, yang diatasnya ada gua hira, dimana nabi Muhammad menerima wahyu untuk pertama kali  lewat malaikat Jibril.
                                                                Jabal Nur

       Setelah shalat dhuhur, ziarah berikutnya adalah mengunjungi museum di Mekkah.
Di sana kita tahu bahwa pembangunan untuk perluasan Masjidil Haram dilakukan sampe tahun 2025, dimana perluasan s.d. pertigaan jalan Ajyad. Gedung-gedung / hotel yang sekarang ada diberikan izin untuk membangun/ menempati selama 10-20 tahun. Setelah itu apakah pemerintah memberi izin lagi atau menghancurkannya.

                                               di depan museum
                                                 
                                     timba untuk mengambil air zam-zam


          Ada mimbar asli yang ada rodanya. Ternyata ukurannya besar, bila akan dipakai maka diletakkan ke tempat yang seharusnya. Kiswah/selimut kabah juga ditampilkan potongannya. Di museum ini juga dibagikan Alquran.
          Perjalanan pulang kita melewati Padang Arafah yang ada perkemahannya, kemah-kemah putih yang tahan api. Perkemahan ini dipakai setahun sekali sehingga sarana dan prasarananya baru ada setahun sekali misalnya karpet untuk alas kemah, air toilet dlsb. Lewat juga terowongan Mina yang dulu pernah memakan korban karena terinjak-injak orangn yang akan melempar jumroh.
                                                  Perkemahan di Arafah

           Juga ada parit yang pernah dibuat oleh Harun Al Rasyid. Setelah itu kita lewat daerah gurun pasir dan peternakan onta di luar tanah haram. Orang-orang Mekkah bila berlibur akan menyewa padang pasir tersebut bersama keluarganya untuk menikmati suasana malam hari. Peternakan onta hanya dilihat dalam bus saja karena masih ada larangan dari pemerintah Arab, atas menularnya penyakir MERS lewat unta.
Mampir sholat ashar di masjid Hudaibiyah yang merupakan tempat Perjanjian Hudaibiyah. Ini merupakan salah satu tempat miqat untuk ihram juga.  disepanjang jalan ada sumur yang digunakan untuk membuang Abu Lahab, tempatnya hampir deket dengan perbatasan tanah haram.


Hari Keempat Mekkah, Jumat, 16 Januari 2015


Jumat merupakan hari libur di Mekkah. Maka Masjidil Haram akan dipenuhi dengan manusia yang akan melakukan sholat jumat. Papa berangkangt ke masjidil haram jam 9 pagi,  karena bila lebih dari itu tidak bisa masuk ke Masjidil Haram. Sedang mama sholat di hotel. Ba’da sholat Ashar dilanjutkan towaf sunah mengitari Ka’bah 7 kali.

Towaf  yang padat, walaupun di ring 1 dan ring 2


                                   suasana dalam Masjidil Haram

di depan Grand Zam Zam, jalan yang dilewati menuju Masjidil Haram



                Ba’da maghrib dengan menumpang taxi mama dianter papa berangkat  miqot di Tan’in. Terletak 2 km dari Mekkah. Di sana ada masjid Asyiah. Dulu Siti Asyiah miqot umroh dari masjid ini. Setelah melaksanakan sholat sunah 2 rokaat dan berniat untuk umroh, kembali diantar taxi menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Umroh.

                Shalat Isya di masjidil Haram, tepatnya di tempat Sai di lantai 3. Dilanjutkan dengan  Tawaf dan kemuadian Sai antara Sofa dan Marwah. Prosesi ini memakan waktu 2.5 jam, dimulai pk. 8 malam dan berakhir pk 10.30 malam.

                 Karena belum makan malam, selanjutnya beli Chicken Biryani di Mall seharga 28 real. Porsinya cukup makan  3 orang Indonesia. Sampai hotel jam 11 malam, kemudian tahalul dan makan.


Hari Kelima Mekkah,  Sabtu, 17 Januari 2015


Sabtu merupakan hari kepulangan ke tanah air. Setelah sarapan, sempatkan ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf terakhir sebelum pulang ke Indonesia. Pagi hari tidak begitu banyak yang tawaf seperti halnya ba’dal shalat fardlu. Mungkin banyak jamaah yang istirahat atau berbelanja?

Tibalah waktunya berangkat ke Jeddah dengan bis. Sepanjang perjalanan, Jedah merupakan kota yang makmur, bangunan yang cantik, perumahan yang tertata rapi sampai perwakilan diplomatic AS ada di Jeddah. Juga terdapat pabrik penyulingan air terbesar di Arab. Konon biaya penyulingan air ini lebih mahal dari pada penyulingan minyak.  Harga solar untuk mengisi bahan bakar bis Cuma 25 sen atau 1 real mendapatkan 4 liter solar. Woww bisa mandi solar di sini… he he

Tujuan City Tour ini adalah Masjid terapung Baitussalam yang terletak di Pantai Laut Merah Jeddah. Pada saat tertentu laut akan berwarna merah karena di dalamnya ada sejenis ganggang yang berwarna merah. Di masjid terapung kita Shalat Maghrib dan Isya. Dan dilanjutkan dengan belanja di Choniche  di Kawasan Balad, Laut Merah. Di sini pusat penjualan elektronik dan pakaian. Ada juga took parfum. Toko Ali Murah banyak diserbu pembeli dari Indonesia, karena sudah terkenal namanya. Penjual baksopun ada di sini. Tapi sayang, harga jualnya banyak yang mahal…

                                         latar belakang Masjid Terapung Jeddah




Setelah puas belanja, rombongan menuju  Bandara Jeddah dan menunggu di sana hingga keberangkatan pesawat Etihad pukul 5.30 waktu Jeddah.


Sabtu, 24 Januari 2015

Perjalanan Umroh 1

Perjalanan Umroh 1


PERJALANAN UMROH  tanggal  8  s.d.  18 JANUARI 2015


HARI KEBERANGKATAN

Tanggal 8 Januari malam. Jadwal pesawat Etihad pk. 01.20  WIB berangkat dari CKG (Cengkareng) ke AUH ( Abu Dhabi).  Ternyata pesawatnya delay karena cuaca di Abu Dhabi berkabut sehingga pesawat yang menuju dan berangkat dari Abu Dhabi tertunda. Akhirnya berangkat pesawat pukul 5.00 WIB pagi hari tanggal 9 Januari 2015. Perjalanan ditempuh selama 9 jam, tiba di terminal Abu Dhabi pukul 10 waktu Abu Dhabi.  Selisih waktu 3 jam, lebih duluan Jakarta. Transit di Abu Dhabi jadwal pk 14. untuk ke Jeddah

  
 
                                                      Di Bandara Soetta                                 

                                    Ruang Tunggu di Bandara Abu Dhabi


Ternyata ada pemberitahuan pesawat delay lagi pada pk 17.10, delay lagi menjadi pl 19.45. Ya udah jamaah umroh pada nunggu di terminal 3. Bener bener ujian kesabaran.  Untungnya ruang tunggu bandara nyaman dan ada fasilitas wifi gratis. Alhamdulillah sampe juga di Jeddah pk. 11 malam waktu Jeddah. Beda waktu Jeddah dan Abu Dhabi 1 jam. Sehingga perbedaan waktu Jakarta Jeddah 4 jam. Pelayanan imigrasi di Jeddah lama sekali, baru jam 2 pagi naik bis ke Madinah. Dan sampe madinah pukul 7 pagi. Nyuci baju  sebentar karena kena muntahan di pesawat. Hehe.. ga tahan getaran waktu di pesawat



Hari Pertama di Madinah,  Sabtu 10 Januari 2015


Bis sampai Madinah pk. 7 pagi, Alhamdulillah akhirnya  sampai juga. Menginap di hotel Al Ansar Al Jadid. Kira kira  200 meter dari Masjid Nabawi.  Tempatnya strategis, ke Masjid Nabawi tinggal lurus saja. Dapat kamar di lt. 2 dengan  3 bed dan kamar mandi kecil, lumayan juga.

Setelah mandi dan beberes  seperlunya, mama dan  papa pergi ke masjid Nabawi untuk sholat. Subhanallah sungguh megah masjidnya dengan payung payung kokoh nan lebar disekeliling masjid. Sampai di dalam masjid, keadaannya tidak begitu ramai karena bukan waktu shalat fardhu. Setelah berdoa , minum air zam-zam yang banyak disediakan di dalam masjid menggunakan termos termos putih dan cangkirnya.





      
                                                           Mejeng di depan masjid Nabawi

   

 
                                           Air zam zam disediakan di termos termos

                                                     Suasana dalam Masjid Nabawi



Malamnya rombongan wanita ke Raudhoh, merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa. Tempatnya diantara makam nabi (yang dulunya merupakan rumah nabi ) dan masjid. Tapi sekarang baik makam nabi maupun Raudhoh ada di dalam masjid semua. Raudhah ditandai dengan karpet hijau yang berbunga-bunga putih, merupakan bagian dari taman syurga. Untuk mencapainya kita antri, dan yang datang berombongan (terutama bila jamaah sedang ramai) lebih bagus lagi, karena bisa saling bantu dan menguatkan bila diseruduk rombongan lain yang badannya lebih besar (dr negara lain). Makanya oleh askar (penjaga masjid), Jamaah dari Negara Arab yang badannya besar dipisahkan dengan jamaah dari Negara Asia yang badannya lebih kecil.



Hari Kedua Madinah, Minggu, 12 Januari 2015


Setelah sarapan, jadwal hari ini adalah ziarah ke tempat-tempat  bersejarah di Madinah, antara lain: masjid Quba, Kebun kurma, Bukit Uhud, tempat percetakan Al Quran

Masjid Quba merupakan mesjid pertama yang didirikan nabi sewaktu hijrah ke Madinah. Masjid ini bisa terwujud berkat kerjasama antara orang muhajirin dan kaum ansor yaitu penduduk Quba yabg terkenal suka menolong dan menjaga kesucian. Tokoh kaum ansor yang terkenal adalah Abdulrahman bin Auf yang terkenal dermawan karena dirahmati Alloh. Beribadah atau sholat di masjid Quba diibaratkan berpahala seperti melaksanakan umroh.


                                        Papa mejeng di depan Masjid Quba


City tour berikutnya adalah di kebun kurma, kebun ini merupakan sebagian peninggalan Abdurrahman bin Auf. Pembeli bisa memilih kurma di lingkungan tersebut atau sekedar ngadem di bawah pohon kurma dengan menikmati segelas teh yang disediakan gratis.



                                               Ngadem di kebun kurma


Bukit Uhud merupakan salah satu bukit di mana nabi pernah berperang. Bukit ini bisa mengeluarkan lampu waktu malam hari. Bukit uhud pernah bergetar hebat, tapi kemudian berhenti setelah nabi naik keatasnya dan kemudian menenangkannya sehingga bukit uhud berhenti bergetar.



                                                       Latar belakang Bukit Uhud


Tempat percetakan al quran di luar tanah haram madinah, tempatnya banyak taman2 di sekelilingnya. Tapi sayang, rombongan ibu-ibu tidak bisa masuk ke dalamnya, dan menunggu di luar atau di toko Al Quran saja. Bapak bapak ke tempat percetakan, tapi karena ada tamu kenegaraan, maka cuma dibagikan Al Qurannya saja. Tempat ini terbuka untuk umum hanya sampai jam 12 siang  saja. Didalamnya terdapat taman yang indah, orang tidak mengira bahwa taman itu ada di negeri padang pasir.

 

                                        Taman di tempat percetakan AlQuran di Madinah


Sehabis sholat dhuhur,  mama sama papa pergi ke pasar kurma, karena tadi di kebun kurma tidak membelinya karena harganya relatif mihil. Pasar kurma berada di sekitar Masjid Nabawi. Tempatnya dari masjid keluar dari pintu paling kanan atau pintu 6 A deket kloset no 5. Terus aja jalan ke depan, trus nyeberang sampe ke pasar kurma (dates market). Di sana banyak toko kurma, dan selisih harga dengan kebun kurma cukup signifikan, ada yang selisih  40 real per kilo. Contohnya ada temen yang beli kurma ajwa di kebun kurma 75 real per kilo, tapi di pasar kurma bisa ditawar hingga 35 real per kilo. Kurma lainnya juga bisa dibandingkan harganya.



Hari Ketiga Madinah, Senin,  12 Januari 2015

Mama dapat haid walaupun sudah sejak jauh jauh hari menelan primolut penunda haid. Waktu beli pembalut ketemu Anita, temen satu rombongan travel, dan dia punya obat untuk mengentalkan pendarahan. Akhirnya mama dikasih 10 butir. Mudah2an bermanfaat dan manjur, sehingga bisa mengerjakan ibadah umroh dengan penuh kemudahan. Amin.

Ba’da Dhuhur, mengulang lagi ke pasar kurma untuk beli kurma satu dos besar, sehingga bisa ditaruh di bagasi. Pulangnya papa manggul belanjaan kurma yang lebih 10 kg itu.



Hari Keempat Madinah, Selasa, 13 Januari 2015

Pagi hari setelah sarapan, mama diajak papa ke museumnya Madinah. Tempatnya di sebelah kanan masjid Nabawi.  Ada diorama masjid Nabawi pada awal mulanya... Bentuknya Cuma bangunan kotak dikelilingi tembok. Atapnya hanya di bagian mukanya saja, dengan ditutupi pelepah daun kurma. Begitu arah kiblat berganti dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah, maka pintu bangunan masjid awal itu juga ikut berubah. Masih sangat sederhana karena lantainya dari pasir. 


                Replika Masjid Nabawi di awal pembangunan serta bilik-bilik, salah satunya milik Aisyah


Setelah makan siang, hari ini miqot di Bir Ali, jam 2 siang. Jamaah mulai mengenakan kain ihrom dari hotel, sehingga naik bis sudah memakai pakaian ihrom semua. Mama ternyata masih haid juga, walaupun sudah minum obat dari dokter.